Rabu, 20 Februari 2019

My Experience as a student at SMA Kristen 2 BINSUS Tomohon






Nama:       Jim Johannes Pangerapan
Umur:       17 Tahun
Sekolah:    SMA Kristen 2 BINSUS TOMOHON
Hobby:      Music, workout & editing
 
PENGALAMAN:

    Syalom, halo semuanya. Saya Jim Johannes Pangerapan, siswa tahun ketiga SMA Kristen 2 Binsus Tomohon. Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan seputar pengalaman-pengalaman yang saya rasakan selama kurang lebih 3 tahun bersekolah di SMA Kristen 2 Tomohon. 
    Masa SMP telah selesai, sekarang saatnya untuk menaiki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Atas. Awalnya saya meminta untuk dimasukan ke sekolah negeri saja tapi orang tua saya meminta untuk masuk swasta saja dan sekolah itu adalah SMA Kristen 2 Binsus Tomohon, pengalaman saya pun dimulai pada masa-masa pendaftaran calon siswa SMA. 
    
    Memasuki masa-masa pendaftaran dan penerimaan calon siswa baru, saya pun akhirnya di daftarkan pada sekolah ini dan tiba pada hari ujian masuk tertulis ternyata saya tidak diterima atau tidak lulus karena nilai saya dibawah dengan mereka yang diatas saya itu dikarenakan adanya ketebatasan kuota pada saat penerimaan. Berjalan waktu saya memutuskan untuk masuk sekolah lain saja tapi tidak lama setelah hari ujian tersebut saya dikabarkan oleh pihak sekolah sebelumnya untuk berkenan masuk kembali atau tidak dikarena ada siswa yang memilih untuk tidak bersekolah di binsus sehingga saya menggantikan kuotanya. Orang tua saya membujuk saya untuk masuk disana saja dan akhrinya saya pun memutuskan untuk bersekolah di binsus, karena hal ini saya diterima masuk tanpa harus mengikuti tes psikotes dan fisik haha dan hanya mengikuti tes wawancara saja yang pewawancaranya oleh Bapak Rau. Sekolah ini mewajibkan seluruh siswanya untuk wajib ber-ASRAMA, yaitu hidup mandiri bersama lainnya disebuah ruangan/gedung yang sudah disiapkan selama masa pendidikan. 
    Tahun pertama sebagai siswa dari sekolah ini benar-benar membuat saya untuk memilih pilihan diantara tetap setia dengan teman-teman seangkatan atau pindah saja karena merasa hidup di asrama yang tidak enak serta tiap hal yang penuh dengan kesenioritasan. Tapi Puji Tuhan saya dapat melewati semuanya itu dengan baik bersama teman-teman 14STING. Tapi diluar itu, kehidupan dalam asrama menjadi pembelajaran tersendiri bagi saya dan ada begitu banyak hal-hal dan perasaan yang telah melekat dan satu dalam kehidupan saya dengan sekolah ini seperti kemandirian yang diajarkan sewaktu awal kami masuk dan berdaya saing yang tinggi sehingga menciptkan lingkungan belajar yang saling mendukung untuk menjadi versi terbaik masing-masing siswa. Tahun ini juga adalah tahun saya merasakan seperti apa menjadi seorang personil marching band, ya sekolah ini mempunyai marching band dan setiap instrument lengkap hanya saja terbatas untuk masing-masing alat dan saya memegang alat yang bernama symbal yaitu 2 buah piringan kuning melengkung yang bila ditepuk akan membunyikan suara. Awalnya saya meremehkan alat ini karena tidak seru keliatannya dibanding harapan awal saya sebagai pemegang senar atau bass tapi setelah diajarkan oleh senior dan pelatih akan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh symbal serta freestylenya saya benar-benar terkesan karena ternyata teknik yang berbeda akan menghasilkan suara yang berbeda juga serta freestylenya seperti mengangkat symbal dari bawah keatas serta memainkan tali symbal sungguh menjadi pengalaman yang tidak bisa saya remehkan. Kemudian dapat tampil pada perayaan-perayaan besar yang ada di kota tomohon sebagai sebuah tim bersama kakak-kakak kelas saya membuahkan hasil yang sangat baik bagi saya karena semasa latihan dari awal sampai pada titik tersebut tentu tidak mudah bagi seseorang seperti saya yang tidak punya pemahaman tentang musik dan kerja sama yang begitu mendalam, pelatih yang tegas serta kakak kelas yang juga tegas tapi baik tujuannya ternyata tidak seburuk yang saya kira.
    Masuklah tahun kedua, dimana saya sudah mendapat gelar sebagai Senior di sana yang artinya saya sudah di panggil dengan "ka" oleh adik-adik kelas saya. Memasuki tahun kedua ini juga kami wajib menjalani tes psikologi untuk sekolah menentukan masing-masing siswa lebih baik masuk ke jurusan apa berdasarkan tes yang dilakukan dan saya memilih jawaban yang berkaitan dengan IPS sehingga saya bisa masuk jurusan IPS karena setelah SMA saya membayangkan untuk menjadi seorang abdi negarawan setelah itu dengan perbekalan ilmu dari IPS sehingga kedepannya ilmu-ilmu ini dapat membantu saya. Pada tahun inilah semua hal-hal seru dan penuh dengan warna terjadi, karena begitu banyk hal-hal yang tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata seperti makna "Setia kawan", "Percintaan", bahkan "Senasib dan Sepenanggungan" yang mengajarkan saya nilai-nilai yang mungkin tidak bisa saya dapatkan diluar sekolah ini. Tahun kedua ini juga menjadi sekaligus tahun yang benar-benar membentuk karakter  dan pribadi diri saya  untuk berkembang dan menjadi teladan bagi sekitar.
    Tahun ketiga, adalah tahun terakhir saya bersekolah di sekolah ini bersama dengan teman-teman 14STING. Yah.... selama tahun terakhir ini saya benar-benar merasakan arti dari sebuah kekeluargaan. Tahun terakhir ini begitu banyak hal-hal yang membuat saya tidak bisa mengungkapkan satu persatu melalui kalimat dan lebih baik membiarkan semua itu sebagai Memori di tiap-tiap diri masing kami semua. Waktu terus berjalan dan sudah saatnya saya mem-FOKUS diri untuk mengejar impian saya kedepannya. Mendegar dari teman-teman angkatan ada yang mengatakan mau lanjut kuliah  baik di dalam atau di luar negeri, adapun yang ingin masuk swasta, bahkan ada juga yang ingin lanjut sebagai abdi negarawan. Yah, saya memilih untuk melanjutkan pendidikan saya sebagai abdi negara atau dunia perkuliahan juga tidak apa-apa.

    Dan itulah sekilas pengalaman yang ingin saya ceritakan, dimulai dari awal masuk sampai saya sekarang yang sebentar lagi akan memasuki ujian akhir sekolah kemudian lulus (saya harap haha). Sudah banyak hal yang saya hadapi dan rasakan selama bersekolah di Binsus. Sekolah ini benar-benar membentuk tiap individu  menjadi individu yang  berkualitas.
Kiranya dengan pengalaman ini bisa memberikan gambaran dan semangat untuk adik-adik yang mau bersekolah di Binsus dan kiranya untuk teman-teman 14STING, bahwasannya kisah kita selama bersekolah akan segera berakhir tapi saya harap masing-masing kita akan tetap menyimpan pengalaman-pengalaman terbaik yang telah kita buat dan akan tetap solid sampai kapanpun juga.
Terima kasih banyak sudah membaca. Syalom, Tuhan Yesus Memberkati

P.S 
-Pengalaman ini dituliskan untuk memenuhi tugas TIK oleh bapak donie posuma 
-tapi saya harap saya menuliskan cukup jelas pengalaman saya selama durasi waktu yang diberikan sewaktu kelas TIK
                 
                                                                                                                                                    Salam, Jim

Mampir  ke channel Youtube saya
https://www.youtube.com/channel/UClNA5zaXTdxeWtcvfJprBew?view_as=subscriber





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Experience as a student at SMA Kristen 2 BINSUS Tomohon

Nama:         Jim Johannes Pangerapan Umur:         17 Tahun Sekolah:      SMA Kristen 2 BINSUS TOMOHON Hobby:         M...